Thursday 26 June 2014

KOMPONEN KIMIA SEL

Assalamu ‘Alaikum Wr. Wb.
Hai sahabat blogger, apa kabar? Semoga baik-baik saja yach! Aamiin…
Ini postingan aku yang ke-17, mudah-mudahan bermanfaat. Aamiin…

KOMPONEN KIMIA SEL
     Sel memerlukan bahan-bahan kimia untuk membentuk sitoplasma baru untuk menghasilkan energi. Oleh karena itu, makhluk hidup memerlukan makan untuk menyuplai bahan-bahan kimia tersebut bagi sel-sel tubuhnya. Namun, tentu saja tidak sesederhana itu karena sebagian besar sel memiliki fungsi khusus dan juga memiliki kebutuhan yang berbeda. Semua sel tersusun atas air, protein, lemak, karbohidrat, garam-garam, dan vitamin atau turunannya.
1.  Air
Air adalah salah satu unsur terpenting dan merupakan
bagian terbesar penyusun protoplasma sel. Air adalah pelarut terbaik untuk bahan-bahan anorganik. Molekul-molekul air berperan dalam banyak reaksi kimia penting. Sebagai contoh, pada tumbuhan, molekul air dan karbon dioksida diperlukan untuk membentuk gula (karbohidrat). Pada hewan, air membantu penguraian dan pelarutan molekul-molekul makanan.

Sifat fisik dan kimia air berbeda dengan kebanyakan cairan lainnya, tetapi hal itu menjadikan air efektif dalam menyokong aktivitas kehidupan. Contohnya, air memiliki kapasitas yang tinggi untuk panas (kapasitas panas tinggi) sehingga air dapat menyerap banyak panas tanpa meningkatkan suhu air ke tingkat yang dapat merusak protein dalam sitoplasma. Karena air membeku pada suhu 0oC, kebanyakan sel akan rusak jika suhunya turun di bawah suhu tersebut dan Kristal es akan terbentuk di sitoplasma.
2. Protein
Protein merupakan unsur penyusun protoplasma terbesar kedua setelah air. Protein yang terdapat di dalam sel dapat dikelompokkan menjadi protein struktural dan protein fungsional. Protein struktural adalah protein penyusun organel sel, misalnya membran sel, mitokondria, ribosom, dan kromosom. Sementara itu, protein fungsional meliputi enzim-enzim. Enzim-enzim terdapat di membran, mitokondria, vakuola, dan sitoplasma. Enzim-enzim mengatur reaksi-reaksi kimia yang menjaga sel tetap hidup. Protein fungsional juga berperan dalam transpor melewati membran. Semua protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen serta beberapa mengandung belerang. Molekul-molekul protein tersusun atas polimer-polimer asam amino yang membentuk ikatan peptida.
3. Lemak
Meskipun jumlahnya di dalam protoplasma relatif sedikit, lemak memiliki peran penting dalam pembentukan membran sel dan struktur membran di dalam sel. Tetes lemak yang tersimpan di dalam sitoplasma merupakan sumber energi bagi sel. Lemak tersusun atas karbon, hidrogen dan oksigen. Satu molekul lemak tersusun atas tiga molekul asam lemak dan satu molekul gliserol (triasil gliserol).
4. Karbohidrat
Jumlah karbohidrat di dalam sel kira-kira hanya 1%. Meskipun jumlahnya dalam protoplasma relatif kecil, karbohidrat merupakan penyusun terbesar makanan hewan. Di dalam sel, karbohidrat memiliki daya ubah dan manfaat yang tinggi sebagai energi untuk metabolisme sel. Pada sel tumbuhan, karbohidrat tidak hanya berperan sebagai sumber energi, tetapi juga penting sebagai unsur struktural, yaitu pembentuk diniding sel.
Semua karbohidrat hanya mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat umumnya terdapat dalam bentuk gula sederhana. Gula sederhana memiliki satu cincin karbon (disebut monosakarida), contohnya glukosa dan fruktosa. Dua molekul gula sederhana dapat bergabung membentuk disakarida, contohnya maltose dan sukrosa. Gabungan beberapa molekul gula sederhana akan membentuk polisakarida, contohnya glikogen, amilum, dan selulosa. Glikogen merupakan bahan cadangan makanan pada sel-sel hewan. Amilum adalah bahan cadangan makanan penting dalam plastida sel-sel tumbuha. Adapun selulosa adalah bahan pembentuk dinding sel tumbuhan.
5. Garam-Garam
Garam-garam terdapat di dalam sel dalam bentuk ion-ionnya, misalnya natrium klorida terdapat di dalam sel dalam bentuk ion-ion natrium (Na+) dan ion-ion klorida (Cl-). Ion-ion tersebut dapat bergerak bebas di dalam sel atau melekat pada molekul-molekul lain, seperti protein atau lemak. Ion-ion garam berfungsi membantu pemeliharaan stabilitas pH dan mengatur tekanan osmosis sel. Ion-ion fosfat (PO43-) berperan dalam reaksi transfer energi. Ion-ion kalsium, kalium, natrium terutama berperan dalam perubahan kimia yang berhubungan dengan aktifitas elektris sel, misalnya menanggapi rangsang atau menghantarkan impuls-impuls saraf.
6. Vitamin
Vitamin atau bahan-bahan turunannya berperan dalam reaksi-reaksi kimia di dalam sel, contohnya reaksi transfer energi dari satu senyawa menjadi senyawa lain. Tumbuhan dapat membuat vitamin-vitaminnya sendiri, sedangkan hewan memperoleh vitamin-vitamin dalam bentuk siap pakai.

Itulah tadi sekilas materi tentang “KOMPONEN KIMIA SEL”. Terima kasih dan semoga bermanfaat. Aamiin…

Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb.

No comments: