Assalamu ‘Alaikum Wr. Wb.
Hai sahabat blogger, apa kabar? Semoga baik-baik saja
yach! Aamiin…
Ini postingan aku yang ke-17, mudah-mudahan bermanfaat.
Aamiin…
KOMPONEN
KIMIA SEL
Sel memerlukan
bahan-bahan kimia untuk membentuk sitoplasma baru untuk menghasilkan energi.
Oleh karena itu, makhluk hidup memerlukan makan untuk menyuplai bahan-bahan
kimia tersebut bagi sel-sel tubuhnya. Namun, tentu saja tidak sesederhana itu
karena sebagian besar sel memiliki fungsi khusus dan juga memiliki kebutuhan
yang berbeda. Semua sel tersusun atas air, protein, lemak, karbohidrat,
garam-garam, dan vitamin atau turunannya.
1. Air
Air
adalah salah satu unsur terpenting dan merupakan
bagian terbesar penyusun protoplasma sel. Air adalah pelarut terbaik untuk bahan-bahan anorganik. Molekul-molekul air berperan dalam banyak reaksi kimia penting. Sebagai contoh, pada tumbuhan, molekul air dan karbon dioksida diperlukan untuk membentuk gula (karbohidrat). Pada hewan, air membantu penguraian dan pelarutan molekul-molekul makanan.
bagian terbesar penyusun protoplasma sel. Air adalah pelarut terbaik untuk bahan-bahan anorganik. Molekul-molekul air berperan dalam banyak reaksi kimia penting. Sebagai contoh, pada tumbuhan, molekul air dan karbon dioksida diperlukan untuk membentuk gula (karbohidrat). Pada hewan, air membantu penguraian dan pelarutan molekul-molekul makanan.
Sifat fisik
dan kimia air berbeda dengan kebanyakan cairan lainnya, tetapi hal itu
menjadikan air efektif dalam menyokong aktivitas kehidupan. Contohnya, air
memiliki kapasitas yang tinggi untuk panas (kapasitas panas tinggi) sehingga air
dapat menyerap banyak panas tanpa meningkatkan suhu air ke tingkat yang dapat
merusak protein dalam sitoplasma. Karena air membeku pada suhu 0oC,
kebanyakan sel akan rusak jika suhunya turun di bawah suhu tersebut dan Kristal
es akan terbentuk di sitoplasma.
2. Protein
Protein
merupakan unsur penyusun protoplasma terbesar kedua setelah air. Protein yang
terdapat di dalam sel dapat dikelompokkan menjadi protein struktural dan
protein fungsional. Protein struktural adalah protein penyusun organel sel,
misalnya membran sel, mitokondria, ribosom, dan kromosom. Sementara itu,
protein fungsional meliputi enzim-enzim. Enzim-enzim terdapat di membran,
mitokondria, vakuola, dan sitoplasma. Enzim-enzim mengatur reaksi-reaksi kimia
yang menjaga sel tetap hidup. Protein fungsional juga berperan dalam transpor melewati
membran. Semua protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen serta
beberapa mengandung belerang. Molekul-molekul protein tersusun atas
polimer-polimer asam amino yang membentuk ikatan peptida.
3. Lemak
Meskipun
jumlahnya di dalam protoplasma relatif sedikit, lemak memiliki peran penting
dalam pembentukan membran sel dan struktur membran di dalam sel. Tetes lemak
yang tersimpan di dalam sitoplasma merupakan sumber energi bagi sel. Lemak tersusun
atas karbon, hidrogen dan oksigen. Satu molekul lemak tersusun atas tiga
molekul asam lemak dan satu molekul gliserol (triasil gliserol).
4. Karbohidrat
Jumlah
karbohidrat di dalam sel kira-kira hanya 1%. Meskipun jumlahnya dalam
protoplasma relatif kecil, karbohidrat merupakan penyusun terbesar makanan
hewan. Di dalam sel, karbohidrat memiliki daya ubah dan manfaat yang tinggi sebagai
energi untuk metabolisme sel. Pada sel tumbuhan, karbohidrat tidak hanya
berperan sebagai sumber energi, tetapi juga penting sebagai unsur struktural,
yaitu pembentuk diniding sel.
Semua karbohidrat
hanya mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat umumnya terdapat
dalam bentuk gula sederhana. Gula sederhana memiliki satu cincin karbon
(disebut monosakarida), contohnya glukosa dan fruktosa. Dua molekul gula
sederhana dapat bergabung membentuk disakarida, contohnya maltose dan sukrosa. Gabungan
beberapa molekul gula sederhana akan membentuk polisakarida, contohnya
glikogen, amilum, dan selulosa. Glikogen merupakan bahan cadangan makanan pada
sel-sel hewan. Amilum adalah bahan cadangan makanan penting dalam plastida sel-sel
tumbuha. Adapun selulosa adalah bahan pembentuk dinding sel tumbuhan.
5. Garam-Garam
Garam-garam
terdapat di dalam sel dalam bentuk ion-ionnya, misalnya natrium klorida terdapat
di dalam sel dalam bentuk ion-ion natrium (Na+) dan ion-ion klorida
(Cl-). Ion-ion tersebut dapat bergerak bebas di dalam sel atau
melekat pada molekul-molekul lain, seperti protein atau lemak. Ion-ion garam
berfungsi membantu pemeliharaan stabilitas pH dan mengatur tekanan osmosis sel.
Ion-ion fosfat (PO43-) berperan dalam reaksi transfer
energi. Ion-ion kalsium, kalium, natrium terutama berperan dalam perubahan
kimia yang berhubungan dengan aktifitas elektris sel, misalnya menanggapi rangsang
atau menghantarkan impuls-impuls saraf.
6. Vitamin
Vitamin atau bahan-bahan
turunannya berperan dalam reaksi-reaksi kimia di dalam sel, contohnya reaksi
transfer energi dari satu senyawa menjadi senyawa lain. Tumbuhan dapat membuat
vitamin-vitaminnya sendiri, sedangkan hewan memperoleh vitamin-vitamin dalam
bentuk siap pakai.
Itulah tadi sekilas materi tentang “KOMPONEN KIMIA SEL”.
Terima kasih dan semoga bermanfaat. Aamiin…
Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb.
No comments:
Post a Comment